ketika sahabat mulai buram dan kabur di pelupuk mata,,

Saya mulai ragu dengan persahabatan, Saya mulai tidak percaya dengan opsi selalu ada saat suka dan duka, Karena yang terjadi kepada saya adalah sahabat tidak bedanya dengan teman, Hanya saja terkadang saat seorang teman berbuat tidak enak kepada kita, maka kita akan dengan  mudah melupakan dan berusaha untuk cuek,, sesuatu yang simple utk dilakukan.

Nah,,, saat dengan seorang sahabat, maka jika ada sesuatu yg tak diinginkan terjadi, maka ituh akan membekas lama dihati. Jadi,,, kalau dalam bersahabat itu ibaratnya menjalin hubungan layaknya dua manusia yang sedang jatuh cinta, berusaha utk membahagiakan satu sama lain, berusaha untuk tak menyakiti, berusaha utk tak berbuat yang menyebabkan kesalahan yang fatal.

Ok,,, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, qta tak luput dari kesalahan.

Jadi,, maafkan saja kesalahan sahabatmu,,, bukakan pintu maaf selebar2nya untuk sahabatmu,, tapi jika dia juga tak ingin memasuki pintu ituh,, bahkan menjauhi,, maka jangan pernah menganggap bahwa dirimu berada di pintu yang sia2. Karena kau memang sudah berada pada pintu yang tepat. Hanya saja mungkin sahabatmu belum melihat pintu ituh. Dan dia masih membutuhkanmu untuk menuju pintu ituh,,

Jagalah hubungan baik persahabatan, jangan sampai hal kecil membuat hubungan itu rusak dan tak terselamatkan. Utk orang yang tidak percaya akan hubungan persahabatan, maka ituh hak kalian karena tak percaya, tapi satu hal yg saya tahu,, sahabat2 ituh adalah tempat terhangat setelah keluarga, bahkan seorang pacar pun tingkatannya masih dibawah sahabat.

Anda percaya hubungan persahabatan atau tidak ituh terserah anda….

Yang saya percaya adalah “ada yang pergi, pasti ada yang datang, dan ituh biasa terjadi”

10 thoughts on “ketika sahabat mulai buram dan kabur di pelupuk mata,,

  1. IMO, saya sudah well aware soal pasang-surut dalam persahabatan. kadang seseorang begitu menyenangkan dan bisa diandalkan, namun ada kalanya dia tidak ada saat kita membutuhkan. saya pikir kita pun kadang juga berlaku sama terhadap teman kita.

    asalkan masih ada saling percaya, tali silaturahim itu enggak bakalan kepenggal putus. mungkin. 😀

  2. sahabat dan teman, tak begitu jauh beda hanya beda tipis. mungkin teman bisa kita dapat di mana saja tapi untuk sahabat dalam merajutnya butuh waktu lama dan saling bisa mengerti.

  3. jujur saya lebih suka dengan temen saja, kalau menggunakan sahabat berarti semua sahabat, saya tidak suka dengan pilah pilih kasih, berkelompok (kadang-kadang para sahabat ini sering membentuk semacam geng), semua sama,

  4. Sahabat saya pcaya banget. Dari SD, SMP sampe SMA saya punya sahabat. Dan sampe skrang masih b’hubungan baik. Sahabat tu memang orang paling asik, bener sahabat itu levelnya lebih tinggi dari pacar. Tapi klo sahabat jadi pacar gimana?

Leave a comment